G
N
I
D
A
O
L

LPTK UIN Bandung Menyelenggarakan Refreshmen PPG Tahun 2024

Bandung – LPTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung,  pada hari/tanggal: Jumat, 14 Juni 2024, bertempat di Aula PPG menyelenggarakan kegiatan Refreshmen Dosen, Guru Pamong, Wali Kelas, dan Admin Pelaksanaan PPG Daljab Tahun 2024. Mengingat kapasitas sangat terbatas, maka kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid,  bagi para dosen dan wali kelas serta admin dilaksanakan secara luring, sedangkan untuk para guru pamong dilaksanakan secara daring, melalui zoom meet. Narasumber yang didatangkan LPTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah Direktur PTKI (Ketua Panitia Nasional Kemenag RI), Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, Direktur PAI, Dr. M. Munir, S.Ag., M.A, Dr. Abdul Rozak, M.Si., anggota Panitia Nasional Kemenag, dan Tim LMS Kemenag RI, Syamsul Ma’arif, M.H.

Rektor Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., mengapresiasi prestasi yang dicapai Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebagai LPTK penyelenggara PPG pada UIN Sunan Gunung Djati ini. Ia merespon besarnya kepercayaan yang diamanahkan kepada UIN Sunan Gunung Djati Bandung baik melalui jumlah pendaftar PPG maupun pendaftar mahasiswa regular yang juga tertinggi di Indonesia, dengan berpesan kepada para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk selalu meningkatkan layanan akademik secara lebih prima. Terlebih, bahwa Institusi UIN Sunan Gunung Djati telah mendapatkan akreditasi Unggul. “Memperoleh prestasi ini bukanlah hal sederhana, namun menunjukkan dan mempertahankannya jauh lebih tidak mudah,” tuturnya.

Namun demikian, prestasi bukanlah tanpa koreksi. Prof. Inung sapaan akrab dari Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, yang juga hadir sebagai narasumber mengkritisi secara umum orientasi para peserta PPG yang lebih dominan menginginkan tunjangan daripada peningkatan kompetensi. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. “Orientasi para peserta PPG lebih dominan menginginkan tunjangan daripada peningkatan kompetensi,” jelas Prof. Inung. Masalah ini yang kemudian menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi para LPTK penyelenggara PPG dari dulu hingga sekarang. Oleh karena itu, LPTK UIN Bandung melalui para tenaga pendidik baik dosen maupun guru pamong harus juga menjadi pemimpin dalam hal membenahi masalah mental ini.

Hal lain yang juga menjadi sorotan Prof. Inung adalah soal keterampilan pengajar dalam membangun curiousity peserta didik. Rasa ingin tahu peserta didik ini hanya bisa terbangun jika dosen atau gurunya memiliki pengetahuan yang luas. Jangan menjadi poor teaching, miskin pengajaran karena tidak memiliki pengetahuan yang bisa diajarkan. “Menjadi dosen atau guru harus kaya, kaya akan pengetahuan, wawasan, pengalaman dan karya, termasuk dalam pendidikan profesi guru ini” tandasnya.

Menguatkan hal itu, Dr. H. Abd. Rozak, M.Si. narasumber yang juga merupakan Tim Akademik Panitia Nasional Penyelenggaraan PPG 2024 mengingatkan kepada para dosen PPG agar membantu dan memfasilitasi mahasiswa untuk meraih profil lulusan PPG. Secara rinci, terdapat tujuh profil lulusan PPG, yaitu menjadi guru yang mampu melaksanakan tugas keprofesian, merumuskan indikator capaian pembelajaran tingkat tinggi, menguasai materi ajar, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi dan mengembangkan diri secara berkelanjutan. Profil lulusan ini tidak akan tercapai tanpa kesungguhan dari dosen sebagai fasilitatornya.

“LPTK UIN Sunan Gunung Djati Bandung harus menjadi Imam Besar Penyelenggaraan PPG bagi LPTK-LPTK lain se-Indonesia.” Pujian sekaligus harapan tersebut disampaikan Dr. M. Munir, S.Ag., M.A, Direktur Pendidikan Agama Islam pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dalam acara refreshment yang dilaksanakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Predikat “Imam Besar PPG” diberikan kepada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Bandung bukan tanpa dasar. Pertama, LPTK ini memiliki track record kelulusan yang selalu tinggi. Kedua, memiliki magnet yang kuat untuk menarik peserta PPG bergabung di LPTK ini. Pada tahun 2024, dari 12.000 guru yang dibiayai dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), sejumlah 2.276 guru mendaftar untuk ber-PPG di sini. Ketiga, keberhasilan LPTK UIN Bandung pada tahun 2022 dalam meningkatkan kelulusan peserta PPG retaker di seluruh Indonesia melalui program induksi. “Oleh karena itu, LPTK UIN Bandung harus mengimami LPTK lain dalam penyelenggaraan PPG, meliputi aspek kualitas layanan akademik, administrasi juga lulusan,” harapnya.

329 peserta refreshment dari unsur dosen, guru pamong, wali kelas dan tenaga administratif hadir pada acara ini baik secara offline maupun online melalui zoom. Di akhir, seluruh peserta disegarkan kembali pengetahuannya terkait teknis pengoperasian aplikasi Learning Management System (LMS) Space-Siaga Pendis. Syamsul Ma’arif, M.H sebagai narasumber terakhir yang juga merupakan tim teknis pusat menjelaskan bahwa tidak ada perubahan signifikan pada aplikasi ini, hanya saja ada penyesuaian pada bagian pendalaman materi, tugas analisa dan penilaian.

Menutup kegiatan ini, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, H. Fakry Hamdani, S.S., M.Hum., M.Res., Ph.D menyatakan bahwa tujuan dari refreshmen adalah untuk meningkatkan layanan penyelenggaraan PPG. Bahwa dari 2.276 pendaftar, kita diamanahi untuk mengelola 1.217 peserta pada batch 1 tahun 2024, angka ini merupakan jumlah terbanyak dari LPTK-LPTK lain se-Indonesia yang tentu menyiratkan amanat dan kepercayaan yang tinggi kepada LPTK UIN Bandung. “In sya’ Allah, kami siap menjadi imam besar,” ajak Dekan kepada peserta refreshment menjawab harapan Direktur PAI dengan penuh semangat dan optimis. “Jika tidak lagi ada alasan untuk bahagia, maka pendidikan adalah opsi terbaik,” pungkasnya.